Pengendara mobil matic harus mengetahui bagaimana cara mengemudi mobil matic di tanjakan dan turunan. Dengan menguasai tekniknya, maka mobil yang Anda kendarai bisa melaju secara aman.
Mengemudikan mobil di jalur pegunungan memang akan menawarkan pemandangan yang indah. Meskipun begitu, perlu Anda ingat bahwa jalur pegunungan memiliki banyak tanjakan ataupun turunan. Bagi pengendara mobil yang masih pemula, hal tersebut tentu akan sangat menantang. Terlebih, jalur pegunungan juga memiliki jalan yang berkelok-kelok sehingga memaksa Anda untuk ekstra hati-hati agar mobil dapat melaju dengan aman pada medan perjalanan tersebut.
Teknik atau cara mengemudikan mobil di tanjakan dan turunan tentu akan berbeda dengan teknik mengemudi di jalur perjalanan yang datar. Pengemudi yang tidak mengetahui bagaimana cara mengendarai mobil matic dengan benar saat berada di jalan menanjak terkadang melakukan kesalahan yang dapat membuat mobil menjadi mendadak mati atau mundur ke belakang. Selain membahayakan diri sendiri, hal tersebut tentu juga membahayakan keamanan pengendara yang lain.
Nah, jika Anda adalah pemilik mobil matic dan masih pemula, pada artikel berikut kami akan sajikan informasi mengenai cara mengemudi mobil matic di tanjakan dan turunan. Dengan demikian, Anda akan mengetahui teknik mengemudikan mobil saat melalui jalur pegunungan ataupun saat mengakses area parkir gedung yang menanjak.
Pada umumnya, pada persneling mobil matic akan tertera deretan kode berupa huruf dan angka. Anda harus bisa memahami arti dari deretan kode tersebut agar bisa mengemudikan mobil matic di tanjakan dan turunan. Perlu Anda ingat, setiap produsen mobil mungkin menyediakan kode dalam bentuk huruf maupun angka yang berbeda. Meskipun demikian, secara garis besar pengoperasian persneling mobil matic pada dasarnya sama saja.
Berikut penjelasan untuk masing-masing kode tersebut:
P (Park) adalah mode park atau parkir yang bisa Anda gunakan ketika Anda ingin memarkir atau meninggalkan mobil.
R (Reverse) adalah mode untuk mundur. Sesuai namanya, mode ini bisa Anda gunakan untuk melakukan manuver mundur. Saat menggunakan mode ini, disarankan untuk menginjak pedal rem terlebih dahulu sebelum memindahkan tuas persneling ke mode R.
N (Neutral) adalah mode yang bisa digunakan saat mobil sedang menunggu lampu merah atau berhenti untuk waktu yang cukup lama.
Mode 1,2,3 atau D1,D2,D3 adalah mode yang menandakan bahwa transmisi matic berjalan dengan rasio gigi layaknya pada gigi 1,2, atau 3 di mobil transmisi manual. Anda bisa menggunakan mode ini, saat berkendara di tanjakan agar mobil mendapatkan akselerasi yang lebih optimal. Mode ini juga bisa digunakan saat berada di jalan yang menurun sehingga mobil bisa melakukan engine brake.
L (Low) adalah mode transmisi matic dengan rasio gigi terendah (Low) atau mirip dengan gigi 1 pada transmisi manual. Anda bisa menggunakan mode L saat ingin memulai berakselerasi pada jalanan yang menurun tajam sehingga manuver mobil tetap terkendali dengan bantuan engine brake.
O/D (Overdrive) adalah mode transmisi matic dengan rasio gigi tertinggi atau mirip dengan gigi 5 atau 6 pada transmisi manual. Anda bisa menggunakan mode O/D atau OD ini saat mobil akan digunakan untuk melaju dengan kecepatan yang konstan seperti di jalan bebas hambatan. Perlu diingat, jika Anda sedang menggunakan mode ini, kemudian ingin mendahului mobil di depan atau ingin berakselerasi di tanjakan, maka Anda harus mematikan mode O/D terlebih dahulu agar respon penyaluran tenaga lebih optimal.
Baca Juga : Tips Menghindari Aquaplaning Saat Berkendara Ketika Hujan
Saat mengemudi mobil matic di tanjakan dan turunan, Anda bisa memindahkan tuas persneling ke posisi rendah yaitu D1,D2, dan L. Di sini, Anda perlu memperhatikan tingkat kecuraman dari tanjakan ataupun turunan yang akan dilewati.
Jika tanjakan tidak begitu berat maka Anda bisa memindah gigi ke mode D2. Namun apabila Anda akan akan melalui tanjakan yang curam, maka tuas transmisi bisa Anda pindah ke mode L atau D1. Mode tersebut berjalan seperti gigi 1 pada transmisi manual sehingga mesin mendapat torsi maksimum untuk menanjak. Perlu diperhatikan, perpindahan gigi harus dilakukan sebelum menanjak agar mobil mempunyai cukup tenaga untuk melalui tanjakan curam tersebut.
Begitu juga saat melalui turunan, Anda bisa memindahkan tuas ke D2 atau L sesuai dengan tingkat kecuraman jalan. Dengan cara ini, mobil akan mendapatkan efek engine brake untuk menahan laju mobil.
Saat mengemudi mobil matic, terdapat dua pedal yang perlu Anda operasikan yaitu pedal rem dan gas. Anda perlu menguasai kedua pedal tersebut agar bisa melewati tanjakan dan turunan dengan baik.
Perlu Anda ketahui, saat melewati turunan yang terjal dengan mobil matic, maka Anda tidak boleh jika hanya mengandalkan rem saja. Jika hal tersebut dilakukan, maka dikhawatirkan terjadi vapor lock di mana rem menjadi panas dan mengakibatkan rem mengalami blong.
Oleh karena itu, ketika melewati jalanan yang menurun, mobil juga harus dibantu dengan engine brake dengan cara memindahkan gigi ke mode rendah. Selain itu, perlu diperhatikan untuk menurunkan kecepatan terlebih dahulu sebelum memindahkan persneling ke mode rendah seperti D2 atau L agar tidak menimbulkan overspeed. Sebagai contoh, Anda bisa melaju pada kecepatan sekitar 30 Km per jam setelah itu Anda dapat memindahkan persneling mobil.
Kemudian, saat mobil digunakan untuk melewati jalanan yang menanjak sebaiknya hindari menginjak pedal gas terlalu dalam. Hal ini justru dapat membuat mobil kehilangan tenaga karena sistem transmisi atau ECU dapat membaca bahwa torsi sudah maksimal. Oleh karena itu, injak gas secukupnya saja sampai mobil mendapatkan torsi yang cukup untuk berjalan naik.
Itu dia cara mengemudi mobil matic di tanjakan dan turunan yang penting untuk diperhatikan. Selain itu, Anda juga harus memahami peraturan yang dibuat pemerintah saat pengemudi melalui tanjakan dan turunan.
Pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 111 telah diatur bahwa ketika Anda melewati jalan yang menanjak ataupun menurun yang tidak memungkinkan bagi kendaraan untuk saling berpapasan, maka pengemudi diharuskan untuk memberi kesempatan pada mobil yang posisinya menanjak untuk jalan terlebih dahulu. Hal ini perlu dilakukan karena mobil yang melewati jalan menanjak akan membutuhkan tenaga untuk mendaki, sedangkan mobil yang akan melalui jalan yang menurun cukup melaju dari arah atas dan mengikuti kontur jalan yang menurun.
Para pemilik mobil matic tidak perlu khawatir ketika membawa kendaraannya ke wilayah dengan jalur yang memiliki banyak tanjakan dan turunan. Anda cukup mengoperasikan persneling sesuai dengan kondisi jalan agar mobil bisa berjalan dengan aman.
Jika Anda saat ini tertarik untuk membeli mobil matic bekas dengan harga yang terjangkau, saat ini AUKSI mengadakan Lelang Mobil Perusahaan secara online ataupun offline. Anda bisa menemukan beragam jenis mobil matic bekas dengan kondisi yang layak pakai. Jika Anda tertarik untuk mengikuti lelang ini, silakan klik Lelang Mobil Online untuk mengetahui daftar unit mobil yang akan dilelang.
-dhita-