Setiap mobil memiliki berbagai komponen yang saling terintegrasi untuk membuat mesin bekerja secara optimal. Jika salah satu komponen bermasalah atau rusak akan memengaruhi kinerja komponen lainnya, sehingga Anda harus merawat dan mengecek berbagai komponen mobil Anda dengan rutin. Salah satu komponen penting tersebut adalah timing belt. Apakah Anda tahu fungsi timing belt? Ayo baca dan simak artikel ini sampai akhir untuk penjelasan yang lebih lengkap!
Timing belt merupakan salah satu komponen yang mungkin terdengar asing bagi beberapa orang karena letaknya yang cukup tersembunyi. Timing belt sulit dilihat secara langsung karena terletak di ruang mesin. Komponen ini memiliki bentuk seperti sabuk (belt) bergerigi yang terbuat dari bahan karet. Timing belt juga sering disebut dengan timing chain dan memiliki fungsi yang sangat krusial. Seberapa penting fungsi timing belt pada mobil? Pelajari selengkapnya mengenai fungsi timing belt di artikel kami berikut ini.
Dalam sistem pembakaran, bensin serta oksigen masuk ke ruang pembakaran melalui sebuah katup (intake). Proses pembakaran tersebut kemudian menghasilkan sisa pembakaran yang akan dibuang melalui katup lain (exhaust). Timing belt memiliki peran penting dalam proses ini. Sesuai dengan namanya, timing belt memiliki fungsi utama dalam mesin mobil yaitu mengatur sinkronisasi atau timing antara poros engkol (crankshaft) dan poros nok (camshaft). Timing belt juga memiliki beberapa fungsi penting lainnya. Berikut fungsi timing belt yang perlu Anda ketahui:
Timing belt akan menyesuaikan pergerakan piston dan katup pada mesin mobil yang terjadi secara sinkron atau bersamaan. Saat piston naik dan turun, timing belt menggerakkan camshaft untuk membuka dan menutup katup tepat pada waktu yang ditentukan. Hal ini penting karena dapat menyebabkan bahan bakar terbakar secara efisien dan mesin beroperasi dengan baik.
Timing belt dapat mencegah terjadinya tabrakan atau interferensi antara piston dan katup. Timing belt dapat menyesuaikan pergerakan kedua komponen tersebut dengan tepat waktu. Jika timing belt rusak atau putus maka piston dan katup akan mengalami tabrakan yang dapat membuat kerusakan serius pada mesin.
Pergerakan piston dan katup yang sinkron dan sesuai dapat meningkatkan kinerja mesin agar menghasilkan daya maksimum dan optimal. Kerusakan pada timing belt dapat menurunkan tenaga mesin dan efisiensi bahan bakar sehingga membuat performa mobil Anda tidak optimal.
Baca Juga: Mengenal Beragam Komponen Mesin Mobil dan Fungsinya
Cara kerja timing belt pada mobil cukup sederhana yaitu dengan menghubungkan bagian kruk as atau poros engkol dan noken as atau camshaft sehingga bagian tersebut akan terus berputar secara teratur. Perputaran noken as memiliki tujuan untuk menggerakan katup isap dan katup buang yang menciptakan proses pembakaran mesin. Saat mesin dihidupkan, camshaft akan berputar kemudian membuka dan menutup katup. Timing belt mengatur waktu buka tutup katup agar sesuai dan tepat. Katup intake dan exhaust harus bergerak sesuai dengan laju piston. Saat piston dalam posisi kompresi, kedua katup harus dalam keadaan menutup.
Sama halnya seperti komponen mobil lainnya, timing belt dapat mengalami kerusakan. Berikut ciri-ciri timing belt rusak yang perlu Anda perhatikan:
Saat mobil Anda terlalu sering membeli oli sehingga terkesan boros, kemungkinan besar terjadi kebocoran oli pada mobil. Oli yang bocor dapat disebabkan oleh timing belt yang tidak bekerja dengan semestinya. Oli yang bocor juga dikhawatirkan dapat mengenai bagian camshaft sehingga mengganggu kinerjanya.
Saat timing belt sudah aus, biasanya akan terdengar bunyi tidak normal pada komponen tersebut. Biasanya hal tersebut terjadi karena tidak ada pembukaan dan penutupan pada klep mobil sehingga proses pembakaran akan sulit terjadi. Kondisi komponen yang aus ini juga dapat disebabkan oleh kurangnya oli.
Baca Juga: Apa Itu Spare Part Mobil Cek Penjelasan dan Contohnya di Sini
Pegas akan terasa lebih berat apabila mesin aus dan kurang oli. Pergerakan katup yang tidak sesuai dengan piston dapat menyebabkan kondisi tersebut. Selalu cek kinerja mobil Anda dan ganti oli secara berkala untuk menghindari masalah tersebut.
Umumnya, mobil mogok dapat disebabkan oleh sirkulasi pembakaran yang kurang optimal. Proses pembakaran yang kurang dapat membuat mesin mobil tidak menyala atau mati total. Dalam kondisi tersebut sudah dipastikan timing belt mengalami kerusakan yang parah dan sebaiknya diganti dengan komponen baru.
Itulah informasi mengenai fungsi, cara kerja, dan tanda-tanda timing belt yang rusak. Sama halnya dengan komponen mobil lainnya, timing belt juga perlu melakukan perawatan secara rutin. Perawatan komponen ini tidak terlalu sulit. Anda cukup memerhatikan masa pakai timing belt. Kebanyakan timing belt memiliki masa pakai per 50.000 hingga 80.000 km. Jika jarak pakai mobil Anda berada pada angka tersebut, sebaiknya segera ganti dengan komponen baru. Saat mengganti timing belt, komponen tensioner juga sebaiknya diganti agar Anda dapat berkendara dengan lebih aman dan nyaman.
Saat Anda akan membeli mobil melalui lelang mobil, sebaiknya Anda pilih balai lelang mobil tepercaya. AUKSI adalah balai lelang mobil resmi di Indonesia. Setiap minggunya kami mengadakan kegiatan lelang mobil online dan offline. Anda bisa bergabung dengan kegiatan ini untuk mendapatkan mobil impian dengan harga yang terjangkau. Anda tidak perlu khawatir dengan sistem lelang yang kami jalankan karena kami sudah berpengalaman serta menyediakan sistem lelang yang mudah untuk diikuti. Persyaratan dan cara daftar kegiatan lelang ini juga cukup mudah. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik Informasi Lelang Mobil. Kami menunggu partisipasi Anda!